Pages

Tuesday, November 24, 2015

[Review] Okashi no Ie a.k.a. Candy House (Japanse Drama)

Okashi no Ie (Candy House)

Genre: Drama, slice of life, romance
Year of release: 2015
Status: Ongoing (Eps. 5)
Segmentasi Penonton: Dewasa
(problematika kehidupan dewasa)

     


Sakuraya, sebuah toko permen murah (sederhana) di pinggiran kota hampir lenyap seiring menjamurnya pertokoan modern. Meski usaha peninggalan kakek dan neneknya itu terlihat akan bangkrut, Taro (Joe Odagiri) sang pemilik tetap menyisakan optimisme dan bersikeras untuk tetap meneruskannya. Pekerjaan sampingan di malam hari pun mau tidak mau harus dijalaninya untuk mendapat tambahan penghasilan.

Sakuraya juga merupakan base camp teman sekolah dan teman masa kecil Taro. Di sana mereka menghabiskan waktu secara perlahan, kontras dengan kehidupan kota yang serba cepat. Stagnan, dan cenderung monoton meski cenderung nyaman. Semua mulai berubah ketika sosok Reiko (Machiko Ono), teman sekelas Taro tiba-tiba masuk kembali ke kehidupannya.

Teman-teman masa kecil Taro yang lain pun bermunculan satu per satu, dan selalu membawa warna baru di tiap cerita. Yang mengejutkan, adalah ingatan sang nenek (Kaoru Yachigusa) yang kuat. Dia mengingat semua teman Taro yang dulunya sering mengunjungi Sakuraya, menjadikannya seorang tokoh yang sangat penting untuk jalannya cerita.

Serial drama ini berfokus pada kehidupan masa dewasa dengan pace yang lambat khas drama Jepang. Sutradaranya berhasil sekali dalam menggambarkan nuansa tradisional di tengah dunia modern. Meski pada awalnya kisah romance disajikan tanpa awalan yang jelas, plot cerita terus berkembang. Tiap episode selalu menyajikan ragam konflik yang menarik dan membawa nostalgia bagi Taro dan orang-orang di sekitarnya. Bintang tamu juga selalu membawa kejutan di tiap cerita.

Sejauh ini saya masih dibuat penasaran soal kelanjutan ceritanya, jadi saya rasa drama yang satu ini layak untuk anda ikuti. 

Thanks for Reading!


No comments:

Post a Comment